Museum Cut Nyak Dhien

Jurnal Museum Cut Nyak Dhien Sasana Budaya Desa Lampisang

Museum Cut Nyak Dhien Desa Lampisang,

Desa Lampisang, Abraxas-journal.com – Halo travellers kembali lagi dalam website yang memberikan informasi lengkap seputar perjalanan wisata di seluruh pelosok tanah air yang terangkum dalam jurnal. Banyaknya tempat wisata kerap kali membuat para wisatawan kesulitan dalam menentukan destinasi wisata yang ingin dikunjungi. Berbagai wisata mulai dari wisata alam, wisata sejarah, wisata religi dan sebagainya bertabur di berbagai penjuru negeri ini.

Promo menarik dari Alfamart: https://www.kewl-store.com/

Sangking banyaknya sehingga membuat travellers mengalami kebingungan. Melalui jurnal yang disajikan dalam situs website ini, Abraxas-journal.com akan membantu travellers untuk menentukan tujuan wisata yang direkomendasikan oleh para wisatawan yang sudah berkunjung ke tempat wisata tersebut. Memberikan gambaran dan perspektif yang jelas mengenai tempat wisata yang ingin dituju. Pada kesempatan kali ini, Abraxas-journal.com akan mengajak travellers mengunjungi sebuah destinasi wisata yang terletak di Desa Lampisang bernama Museum Cut Nyak Dhien.

Informasi seputar atlet terkenal: https://brian-kolb.com/

Desa Lampisang merupakan desa di dalam wilayah kabupaten Aceh Besar yang letaknya bersebelahan dengan ibukota Aceh yakni Banda Aceh. Kabupaten Aceh Besar sendiri merupakan kawasan kota yang dekat dengan pantai di sepanjang tepi wilayahnya. Sehingga kabupaten ini kaya akan destinasi wisata laut yang indah menunggu para wisatawan eksplor. Meskipun demikian, banyak wisata sejarah dan budaya yang ada pada kabupaten ini. Salah satu contohnya adalah Museum Cut Nyak Dhien yang terletak pada Desa Lampisang. Penasaran dengan museum bersejarah yang mencatat kisah perjuangan seorang pahlawan wanita asal Aceh? Silahkan simak penelusuran saya yang terangkum dalam jurnal wisata berikut ini ya.

Tertarik promo terbaru Super Indo: https://bannerdesign.net/

Wisata Museum Cut Nyak Dhien

Museum Cut Nyak Dhien

Setelah mengunjungi sanak saudara saya di daerah Aceh, ramai dari pembahasan para handai taulan tentang musum Cut Nyak Dhien. Apalagi museum ini menjadi tujuan wisata para atlet yang menjalani perhelatan PON (Pekan Olahraga Nasional). Akhirnya saya pun penasaran dan mengajak teman saya untuk mengunjungi museum bersejarah ini.

Ingin mengetahui perkembangan berita Ligue 1: https://telefondinlemesi.net/

Sesampainya di museum pahlawan wanita rencong ini, saya disuguhkan dengan pemandangan rumah panggung ditemani teras yang begitu besar. Di dalam teras ditanami tanaman-tanaman dengan bunga yang indah dan mempesona. Tak hanya itu terasnya juga dikelilingi oleh pohon-pohon kelapa yang menjulang tinggi menghiasi latar belakang bangunan museum ini. Masih berbicara soal teras, dimana teras dari museum ini menyediakan jalan setapak untuk kami berjalan di atasnya.

Mengikuti berita seputar Pulau Bali: https://baliwithdriver.com/

Perjalanan kami diiringi dengan tanaman-tanaman hias dari berbagai spesies yang begitu memanjakan mata. Keseruan botani tersebut berakhir ketika kami sampai di pintu masuk dari museum bergaya rumah panggung ini. Dari dekat saya takjub dengan arsitektur dari museum yang merupakan replika tempat kediaman pahlawan wanita kita, Cut Nyak Dhien. Rumah ini memiliki konstruksi menggunakan batang kayu ebony yang terkenal kuat dan menampilkan kesan yang eksotis. Apalagi dengan atap curam dengan segala ornamennya yang didominasi warna merah scarlet. Teman saya pun sama takjubnya seperti saya saat memandangi bangunan monumental ini dari dekat.

Ingin mengetahui tips sukses dalam bermain game online: https://securitumsecurity.com/

Masuk ke dalam bangunan museum, kami dipertunjukkan dengan berbagai lukisan Cut Nyak Dhien beserta potret perjalanan hidupnya. Lukisan-lukisan tersebut tergelar dan dipajang di dinding berwarna merah menyala. Pada bagian luar interior museum ini ditempatkan pilar yang bercat merah seragam dengan warna dindingnya yang memberikan kesan kokoh pada musem ini. Setelah menyusuri lukisan-lukisaan tersebut, saya pun menitikkan air mata melihat betapa keras dan heroiknya perjuangan dari ratu Aceh ini dalam perlawanannya melawan penjajah. Sekaligus perjalanan cintanya bersama sang Raja Aceh pada saat itu, Teuku Umar.

Tertarik membeli mobil keluarga: https://shellx.org/

Sekian ulasan singkat mengenai museum di Desa Lampisang yang begitu ikonik bernama Museum Cut Nyak Dhien. Nantikan ulasan menarik lainnya seputar jurnal perjalanan wisata di seluruh Indonesia. Hanya di Abraxas-journal.com.

Jurnal menarik lainnya:

Similar Posts